Affan Kurniawan, ojol pejuang nafkah keluarga, Kamis kemarin (28/8) meninggal dunia setelah dilindas mobil taktis Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat. Sosok Affan di mata tetangganya adalah tulang punggung keluarga, dan menjadi andalan ibunya. (Kompas.com).
Tidak hanya Affan, Moh Umar Amiruddin, pengemudi ojol lainnya, juga terluka. Bahkan Umar sempat dikabarkan meninggal dunia akibat dari brutalisme aparat. Nasib Umar masih beruntung, nyawa terselamatkan. Padahal, Umar tidak terlibat dalam aksi demo kemarin. Sebelum kejadian, Ia baru saja menyelesaikan pesanannya.
Hari ini, Jumat (29/8) pukul 10.00 WIB, jenazah Affan telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Dengan diiringi ribuan ojol, sebagai solidaritas, rasa belasungkawa. Affan adalah simbol perjuangan hidup. Seragamnya lebih mahal daripada seragam polisi karena integritas dan marwahnya. Harga diri polisi di mata masyarakat sudah jatuh, bahkan di media sosial X, tagar #PolisiPembunuhRakyat menjadi trending.
PR presiden kian berat. Harus mereformasi aparat kepolisian. Supaya kasus polisi membunuh rakyat saat aksi demo (meredam massa) tidak terus menerus terulang. Cukup sampai Affan.
Andaikan pejabat tidak korup dan DPR tidak serakah, mungkin hari ini Affan masih hidup, masih bisa narik pesanan, melayani rakyat yang tengah membutuhkan jasanya.
Duka Affan, duka Alif.id, luka kita semua.