Cara merayakan kemerdekaan di setiap wilayah itu berbeda-beda. Contoh saja di kampung RT ku. Bakda Isya’, warga berkumpul di tengah jalan, menggelar karpet. Berduyun-duyun datang dari balita hingga lansia. Tiada lain ikut serta meramaikan perayaan 17an atau yang biasa disebut dengan malam tirakatan.
Kata tirakat sendiri asal usulnya dari bahasa Jawa yang berarti: perenungan, doa, laku prihatin supaya kabul hajatnya, hasil maksud, tujuan tercapai. Sepertinya kata itu diambil sebagai bentuk kita merenungi pengorbanan para pejuang ketika dulu kala, mempertahankan negeri ini dari cengkeraman kolonial.
Acaranya pun sederhana, kirim doa (tahlil), tausyiah kemerdekaan dari kiai setempat, setelah itu makan-makan, tumpengan. Semua seremonial selesai dilanjut lomba-lomba dan pembagian hadiah. Saya kira di tempat lain pun hampir sama rangkaian acaranya. Monoton begitu.
Saya ada sedikit ide untuk malam tirakatan di tahun berikutnya, biar lebih berwarna. Pertama, tukar kado. Dengan semangat berbagi, warga diharap membawa barang yang ada di rumah (baru/bekas) atau mungkin ditentukan nilainya, misalnya maksimal 20 ribu, lalu dikumpulkan dan diundi. Nilai kesederhanaan dan saling berbagi antar sesama saya kira menjadikan suasana makin meriah.
Kedua, sharing bareng tentang cerita kemerdekaan. Pasti di setiap RT, masih ada mbah-mbah sepuh, kisaran usia 70-80an. Beliau diminta testimoninya, menceritakan pengalaman hidupnya di masa penjajahan. Ide ini menarik supaya anak-anak muda juga belajar dari kisah kakek-neneknya di zaman susah dulu, ketika ditekan oleh penjajah. Mendekatkan mereka dengan masa lalu. Tapi di kampung ku mungkin tidak semuanya mau, dengan alasan kurang cakap berbicara di depan banyak orang atau ‘malu’ menyampaikan sesuatu dalam forum.
Ketiga, jagongan bareng warga. Tentu bentuk ketiga ini harus dipandu, ada moderatornya, biar alurnya tertata. Membicarakan topik apa pun, terutama untuk kemajuan desa. Biar kompak, guyub. Hampir di setiap wilayah pasti akan menemukan kata: wong-wonge angel dijak rembugan/kumpulan. Nah, momen seperti 17an ini bisa dijadikan sebagai wadah untuk menampung aspirasi.
Mungkin kamu punya ide unik lain di malam tirakatan? biar bisa dijadikan bahan inspirasi untuk acara 17an tahun depan.