Berkeislaman dalam Kebudayaan
Berkeislaman dalam Kebudayaan
Berkeislaman dalam Kebudayaan
Amerika Serikat, Inggris, Australia, merekalah yang pernah bersorak di atas darah orang lain, masih belum memberi pengakuan penuh.
Tarikh | 29.09.2025
Otak lama dan teknologi tercanggih. Itulah Israel. Ia menjajah, aneksasi, datang merebut tanah orang, dan membunuh dengan sadis.
Tarikh | 29.09.2025
Kertas dalam sunyi mengajarkan kita bahwa peradaban tidak selalu dibangun dengan batu, pedang, atau mesin, melainkan dengan sesuatu yang rapuh.
Tarikh | 25.09.2025
Oleh mereka, Palestina diidentifikasi sebagai “Arab” dan “Muslim”, selain diancam kehilangan tanah airnya.
Tarikh | 15.09.2025
Kebanyakan siswa ketika belajar PPKn ngantuk berat. Tapi tidak ketika diajari oleh Pak Ubed. Belajar PPKn tidak lagi sekadar UUD, tapi bedah buku. Sungguh pengalaman yang menyenangkan.
Tarikh | 13.09.2025
Waktu tidak pernah netral. Ia adalah pertarungan memori, moral, dan spiritual. Termasuk bulan September, banyak peristiwa penting di dalamnya.
Tarikh | 10.09.2025
Perempuan Palestina; ibu, petani, atau pengungsi adalah para penulis yang tak pernah sempat dibaca oleh meja perundingan.
Tarikh | 08.09.2025
Kemarahan warga Indonesia dalam demo Agustus kemarin, kalau dalam dunia pewayangan perubahan bentuk dan kekuatan seseorang menjadi besar atau raksasa disebut dengan “Tiwikrama”.
Tarikh | 08.09.2025
Nabi Muhammad hadir bukan sekadar tokoh sejarah, tetapi cahaya abadi yang memancar sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Tarikh | 06.09.2025